Selasa, 21 Mei 2013

Girls Night Ou

GIRLS NIGHT OUT

Isobella dan Chloe, seperti kebanyakan gadis-gadis remaja Amerika lainnya. Sepulang dari sekolah, mereka menghabiskan sepanjang waktu bersama-sama, menonton film seram, menginap, berbelanja baju-baju baru. Mereka suka berpesta, berkumpul bersama teman-teman, bersenang-senang dan hanya menikmati hidup. Mereka tidak mengetahui bahwa takdir mengerikan sedang menanti mereka.

Disuatu malam, Isobella dan Chloe memutuskan untuk pergi keluar bersama. Mereka merencanakan untuk menyelinap keluar dan pergi ke nightclub ketika orangtua mereka telah pergi tidur. Isobella mengucapkan selamat malam pada kedua orangtuanya lalu ia beranjak menuju kamarnya. Ketika ia yakin semua orang telah tidur, ia segera mengambil handphonenya lalu menghubungi sahabatnya Chloe dan menyuruhnya untuk menunggu di toko.

Tanpa bersuara Isobella membuka jendela kamarnya, ia berusaha sepelan mungkin supaya tidak membangunkan siapapun dirumah. Kemudian ia melangkahkan kakinya keluar lewat ambang jendela lalu turun kebawah dengan menggunakan pipa pembuangan. Ketika ia sedang berjalan menyusuri jalanan yang sepi, ia merasakan suatu perasaan aneh seperti sedang diawasi. Bulu tengkuknya terasa merinding. Ia menoleh kebelakangnya, namun ternyata ia memang hanya sendirian saja. Ketika ia sampai disudut toko, ia tak menemui siapapun, jadi ia mengambil handphone-nya dan menghubungi Chloe.

"Oke, aku sudah ditoko," ujarnya. "Cepatlah atau aku akan pulang kerumah."

"Ada apa sih?" Tanya Chloe.

"Entahlah," jawab Isobella. "Malam ini tak terasa seperti malam-malam sebelumnya. Sesuatu terasa tidak benar. Aku punya firasat buruk."

"Hentikanlah. Kau hanya sedang paranoid," Ujar Chloe sambil tertawa. "Aku akan sampai disana dua menit lagi."

Isobella menutup teleponnya, namun ia tak dapat menyingkirkan perasaan bahwa seseorang atau sesuatu tengah mengawasinya. Lima menit kemudian, Chloe akhirnya muncul juga dan mereka kemudian berjalan bersama menuju nightclub. Kedua gadis itu masih terlalu muda untuk masuk kedalam nightclub, namun para penjaga disana tak pernah menanyakan identitas mereka. Mereka berjalan masuk kedalam dan segera, mereka pun langsung menari mengikuti alunan musik dan menggoda beberapa pria di lantai dansa.

Sekitar pukul 3 AM, Isobella sedang mengobrol dengan seorang pria tampan yang pastinya sekitar 10 tahun lebih tua daripada dirinya. Tiba-tiba, ia merasakan handphone-nya bergetar didalam sakunya. Itu adalah sebuah pesan teks dari mantan pacarnya, Anthony. Dia tak pernah mendengar kabar tentang mantan pacarnya lagi semenjak mereka putus sebulan yang lalu.

Isobella membaca pesan tersebut.

"KELUARLAH AKU PUNYA SEBUAH KEJUTAN BESAR UNTUKMU."

Penasaran, ia mengedarkan pandangan kesekelilingnya dan melihat Chloe sedang sibuk mengobrol dengan beberapa orang pria lainnya. Tanpa mengucapkan selamat tinggal, Isobella berjalan menuju keluar pintu nightclub. Dia baru saja berjalan beberapa langkah ketika ia menerima pesan teks lainnya.

"KUTEMUI KAU DISUDUT TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH."

Jalanan terlihat remang-remang dan sunyi. Isobella mempunyai perasaan buruk soal ini. Sesuatu terasa tidak benar, namun ia memberitahu dirinya sendiri bahwa ia terlalu berlebihan.

Didalam nightclub, Chloe tengah mencari sahabatnya. Setelah menunggu selama 15 menit, dia merasa mulai tidak sabar. Dia memeriksa lantai dansa, namun ia tak menemukan tanda-tanda keberadaan Isobella. Dia bahkan pergi memeriksa toilet, namun semuanya nampak kosong.

Pada pukul 03.27 AM, Chloe mendapat pesan teks dari Isobella. Dengan perasaan lega ia lalu membacanya.

"TEMUI AKU DILUAR SEKARANG CEPAT."

Ketika Chloe pergi keluar, ia mendapatkan pesan teks yang lainnya.

"AKU BERADA DISEKITAR SUDUT DEKAT TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH LIHATLAH DIRIKU BERKILAUAN."

Chloe mengikuti petunjuk tersebut, ia berjalan melewati jalanan yang gelap dan sunyi. Ketika ia mengitari sudut, dia dihadapkan oleh sebuah pemandangan mengerikan. Jantungnya terasa membeku didalam dadanya.

Isobella tergantung dalam keadaan terbalik dilampu jalanan dihalaman parkir yang terletak dibelakang tempat pembuangan sampah. Lampu pohon natal yang berkilauan dibalutkan pada sekitar pergelangan kakinya . Terdapat genangan besar darah dibawahnya. Pakaian diseluruh tubunya benar-benar telah dilucuti, memperlihatkan luka yang dalam disepanjang perut dan dadanya.

Chloe terjatuh ketanah dan mulai berteriak histeris. Beberapa orang yang berdiri dipintu nightclub mendengar tangisannya dan mereka pun bergegas menghampirinya. Ketika mereka tiba disudut, mereka merasa ngeri melihat mayat Isobella yang tergantung dihadapan mereka.

Polisi telah dipanggil dan mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada Chloe selama berjam-jam. Meski masih dalam keadaan histeris, Chloe masih mampu sedikit berbicara. Sambil menangis tersedu-sedu tak terkendali, dia memberitahu mereka bagaimana ia dan Isobella menyelinap keluar malam itu dan pergi ke nightclub bersama. Dia mencoba mengingat semua pria yang mereka goda dan ajak bicara di lantai dansa. Mereka bertanya apakah ia tahu jika diantara mereka ada yang berniat mencelakai Isobella, namun ia tak dapat memikirkan siapapun. Meskipun ia sangat ingin menangkap pembunuh Isobella, namun ia tak banyak membantu dalam penyelidikan.

Selama interogasi, seorang polisi memberikan sebuah kantong plastik dan mengeluarkan sebuah amplop bernoda darah.

"Kami menemukan benda ini didalam tenggorokan temanmu. Ini dialamatkan untukmu." Ujar polisi itu sambil menyerahkan amplop tersebut.

Kata "Chloe" tertulis didepan amplop itu. Dengan tangan gemetar, ia mengeluarkan selembar kertas dari dalam amplop itu dan membacanya.

Surat itu bertuliskan.

"Mungkin jika kau tetap tinggal ditempat tidur seperti yang seharusnya, hal-hal seperti ini tidak akan terjadi. Jangan pergi menyelinap keluar pada malam hari. Hal-hal yang buruk bisa terjadi."

Para polisi harus memeganginya sebelum ia jatuh pingsan. Sebuah ambulans membawa Chloe menuju rumah sakit dan dia dirawat untuk mengatasi shock.

Ketika Chloe kembali kerumah esok harinya, ia masih terguncang. Orangtuanya memberitahunya bahwa mantan pacar Isobella, Anthony, telah ditahan sebagai pelaku pembunuhan. Namun kemudian ia dibebaskan kembali setelah melewati tes detektor kebohongan. Ia mengakui bahwa handphonenya telah dicuri di hari pembunuhan itu terjadi. Polisi tidak dapat membebaskannya karena ia bisa jadi sebagai tersangka dalam kasus ini, namun mereka tak punya cukup bukti untuk menahannya.

Seperti telah ditakdirkan, kasus pembunuhan Isobella menjadi tak terpecahkan. Tak ada seorangpun yang dibawa ke pengadilan dan seiring berlalunya waktu, orang-orang mulai melupakannya.

Dua tahun telah berlalu dan Chloe hampir bisa melupakan kejadian dimana sahabat karibnya telah dibunuh secara kejam. Suatu malam, ia menelepon pacarnya dan memintanya untuk menemui dirinya ditaman. Saat itu sudah pukul 2 AM.

Dia mulai berjalan menuju taman, namun ia merasakan perasaan yang aneh, seperti yang pernah Isobella beritahu pada dirinya dimalam ia terbunuh. Dia hampir sampai ke taman ketika perasaan itu menghampirinya, jadi dia mengabaikannya. Handphonenya berbunyi. Ada sebuah pesan teks dari pacarnya.

"HAMPIR SAMPAI SAYANG AKU SAYANG PADAMU."

Hal itu membuatnya merasa lebih baik. Tinggal sedikit lagi ia hampir sampai, ia hanya tinggal melewati sebuah toko, taman itu terletak disebelahnya. Dia mulai berjalan namun ia mendengar sesuatu dibelakangnya. Ia bergegas lari dari sana.

Pacarnya telah tiba ditaman dan telah menunggu selama 15 menit. Pada pukul 2.35 AM dia mendapat pesan teks dari Chloe.

"TETAP BERJALAN KEDEPAN DAN KAU AKAN MELIHATKU"

Dia melakukan apa yang diperintahkan dalam teks itu dan berjalan maju. Disana, didahan pohon tubuh Chloe yang termutilasi digantung secara terbalik. Lampu pohon natal dibalutkan pada pergelangan kakinya dan ia benar-benar dalam keadaan telanjang dan tubuhnya berlumuran darah.

Ia lalu menelepon polisi dan diinterogasi sepanjang malam itu. Hari berikutnya, ketika pacar Chloe pulang kerumah, sebuah surat telah menantinya di ambang pintu rumah orangtuanya. Terdapat sedikit noda darah pada kertas surat itu.

Catatan didalamnya bertuliskan,

"Jangan pergi menyelinap keluar pada malam hari. Hal-hal buruk bisa terjadi."

Aku harap aku dapat memberitahumu bahwa sebenarnya pembunuhan terhadap Isobella dan Chloe telah terpecahkan, namun hanya saja itu bukan kasusnya. Hari ini, polisi masih menyelidiki kasus ini namun mereka tak dapat menemukan petunjuk baru.

Pembunuhan itu jarang dibicarakan akhir-akhir ini. Kasus itu masuk dalam daftar kasus teratas saat itu, namun karena kurangnya barang bukti, maka orang-orang mulai melupakannya. Orang-orang yang ikut terlibat pun mulai menjalani kehidupan mereka masing-masing.

Kau pasti bertanya-tanya mengapa aku tahu begitu banyak mengenai kasus ini. Well, mungkin sebaiknya aku tidak memberitahukannya, mengingat penyelidikan masih tetap berjalan. Asal kau tahu saja, aku adalah polisi yang bertugas dalam kasus ini. Aku adalah polisi yang menyerahkan surat bernoda darah pada Chloe. Kau juga pasti bertanya-tanya mengapa kasus ini tidak pernah terpecahkan. Well, seperti yang selalu aku katakan : Jangan pergi menyelinap keluar pada malam hari... Hal-hal buruk bisa terjadi... Heh heh heh

Source ; Scaryforkids.com

•Lilith•


sumber: https://www.facebook.com/MitosMisteriDanUrbanLegendDunia?ref=ts&fref=ts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar